Sebuah ledakan petasan di Magelang terjadi pada Minggu malam. Ledakan mengakibatkan pemilik rumah, Mufid tewas seketika.
Selain itu, 3 korban luka lainnya menjalani perawatan di rumah sakit. Diduga ledakan berasal dari bahan petasan.
Kronologi Ledakan Petasan di Magelang
Dari kesaksian seorang warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi ledakan petasan di Magelang, saat itu warga sedang melaksanakan salat tarawih.
Kejadian diperkirakan terjadi pada pukul 20.10 WIB. Saat melaksanakan salat tarawih, tiba-tiba terdengar dentuman besar.
Tidak hanya suara, getaran pun dirasakan mirip seperti gempa bumi. Saksi menyebutkan jika ia melanjutkan shalat tarawih dan tidak mengecek kondisi rumahnya.
Saat selesai dan pulang, ia terkejut karena rumahnya sudah hancur akibat ledakan. Untungnya tidak ada korban jiwa karena semua anggota keluarga sedang tarawih di masjid.
Investigasi Sumber Ledakan Petasan
Dikutip dari TribunJogja.com, Kapolda Jawa Tengah membenarkan sumber ledakan berasal dari bahan petasan. Korban yang meninggal dikonfirmasi orang yang memesan bahan petasan.
Ia memesan hampir 7,5 kg untuk dijual lagi. Pasalnya, di TKP ditemukan juga selongsong mercon.
Dari hasil penyelidikan tim Gegana dan Inafis, mereka menemukan bahan peledak berupa potasium, sulfur dan aluminium.
Sudah dipastikan bahwa yang ditemukan di TKP adalah petasan. Hasil penyelidikan menyimpulkan kejadian ini termasuk low explosive.
Sedangkan untuk bahan petasan didapatkan korban di daerah Tegalrejo. Keterangan tersebut didapatkan dari para saksi yang sudah dikonfirmasi.
Korban ledakan petasan sendiri sudah dimakamkan di pemakaman umum setempat. Jenazah tiba di rumah sakit sekitar pukul 13.30 WIB.
Peti yang berisi jenazah kemudian dibawa ke Masjid Jami Al-Hikmah. Sementara itu, kegiatan pembersihan sisa-sisa puing dilakukan 28 Maret 2023.
Buntut dari ledakan tersebut, Ganjar Pranowo meminta warga untuk tidak bersinggungan dengan petasan lagi. Ia berkomunikasi dengan Bupati Magelang dan kepolisian untuk memantau kasus tersebut.
Bupati diminta melakukan mengecek korban dan pihak kepolisian sudah mengamankan TKP.
Akibat ledakan petasan di Magelang menambah daftar panjang kasus serupa. Warga diharapkan tidak lagi melakoni tradisi menyalakan petasan di bulan Ramadan ini.