Hari ini pesawat Lion Air Terbakar pada bagian sayap saat baru terbang 5 hingga 10 menit. Pesawat dengan rute Jakarta-Palembang mengalami gangguan mesin.
Lion Air Terbakar membawa 6 kru dan 199 penumpang. Peristiwa kebakaran di sayap kiri tersebut membuat pesawat putar balik ke Bandara Soekarno Hatta.
Pihak Lion Air memberi keterangan bahwa sudah melaksanakan penerbangan sesuai standar operasional. Termasuk mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan.
Kronologi Lion Air Terbakar
Pesawat yang mengalami gangguan adalah Lion Air JT-330. Peristiwa Lion Air terbakar hari ini sempat membuat penumpang panik.
Sebab, pesawat baru saja lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. Akibatnya pesawat harus kembali ke bandara asal.
Kesaksian Penumpang
Salah seorang penumpang pesawat Lion Air JT 330 menceritakan peristiwa saat itu.
Gustria, salah satu penumpang, menjelaskan bahwa sebelum pesawat lepas landas sudah merasakan kejanggalan.
Awalnya AC di dalam pesawat tidak terasa sehingga udara terasa pengap dan sedikit sesak. Namun, pihak maskapai mengatakan jika pesawat sudah lepas landas maka AC bisa kembali normal.
Pada kenyataannya, ketika pesawat sudah lepas landas, angin dari AC tidak terasa..
Suara Ledakan
Saat itu terdengar suara ledakan di bagian kiri pesawat. Awalnya, Gustria mengira itu hanyalah sebuah benda jatuh.
Setelah ledakan, penumpang belum melihat api dan keadaan masih tenang. Selang 5 sampai 10 menit kemudian, penumpang melihat bagian kiri sayap penumpang mengeluarkan api.
Penumpang mulai panik dan berteriak Lion Air terbakar. Beberapa orang mulai menangis, namun tidak terlalu histeris lagi.
Pramugari juga tetap tenang dan tidak melakukan instruksi yang membuat penumpang panik. Sehingga kondisi di dalam pesawat tetap kondusif.
Pramugari Lion Air hanya meminta penumpang untuk duduk dan memasang seat belt tanpa bantuan udara.
Bantuan pernapasan tidak turun padahal saat itu udara terasa pengap. Pihak maskapai penerbangan tidak memberi tahu apa penyebab kerusakan pesawat.
Pesawat Layak Terbang
Mandala Prihantoro selaku Corporate Communication Strategies of Lion Air menyatakan pesawat telah laik terbang.
Pesawat JT 330 dipersiapkan sesuai SOP sebelum keberangkatan. Pesawat Boeing 737-800NG dinyatakan layak dan aman dioperasikan.
Sebab, pesawat tersebut sudah melalui proses pengecekan awal.
Detik-detik Return to Base
Setelah proses penanganan operasional dan cargo juga sudah selesai barulah pesawat lepas landas sekitar pukul 17.13 WIB.
Fase mengudara Lion Air terbakar tersebut juga berjalan normal. Pilot menjalankan pengoperasian pesawat sesuai dengan prosedur pada ketinggian derajat 3.000 kaki.
Pilot mulai merasakan kinerja komponen pesawat tidak sesuai dengan semestinya. Kemudian, awak pesawat meminta izin untuk melaksanakan pendaratan darurat.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan. Pada akhirnya, pilot memutuskan untuk kembali ke bandara Soekarno Hatta.
Pendaratan darurat berhasil dilakukan tanpa adanya insiden lanjutan. Pesawat berhasil mendarat pukul 17.46 WIB.
Mesin Pesawat Terbakar
Tindakan return to base yang dilakukan oleh pilot disebabkan adanya gangguan yakni kebakaran mesin saat terbang.
Dalam sejumlah foto yang beredar di media sosial, terlihat mesin di sebelah kiri terbakar. Namun, pihak Lion Air masih melakukan pengecekan serta pemeriksaan lebih lanjut.
Juga akan menyelidiki apa penyebab dari insiden kebakaran tersebut. Usai penumpang dan awak pesawat turun, teknisi dan pilot langsung melakukan pengecekan.
Seluruh Penumpang Selamat
Setelah Lion Air terbakar, pihak Polda Metro Jaya dan Lion Air memastikan seluruh penumpang pesawat selamat.
Pesawat berhasil melakukan pendaratan dan seluruh penumpang diarahkan untuk turun. Selanjutnya, penumpang menuju ruang tunggu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Pihak Lion Air menggantikannya pesawat lain untuk penerbangan para penumpang yang terganggu perjalanannya. Sebelumnya, penumpang yang ikut dalam pesawat Lion Air Boeing 737-800NG registrasi PK-LKK.
Kemudian, penumpang melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LOP. Pesawat pengganti diberangkatkan pukul 19.20 WIB.
Pesawat diperkirakan mendarat di Bandara Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin pada pukul 20.20 WIB.
Pihak Lion Air menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang timbul.
KNKT Tidak Lakukan Investigasi Lion Air terbakar
Humas KNKT, Anggo anurogo mengatakan peristiwa Lion Air terbakar diklasifikasikan sebagai insiden. Sehingga komite nasional keselamatan transportasi tidak melakukan investigasi.
Spesifikasi Mesin Lion Air Terbakar
Jenis pesawat Boeing 737-800 NG milik Lion Air paling umum digunakan dengan total sekitar 5.000 unit yang tersedia.
Berikut ini spesifikasi dari pesawat Lion Air terbakar, antara lain:
- Memiliki kursi dengan dua kelas sebanyak 162.
- Kursi maksimal 189 buah.
- Pesawat memiliki panjang 39,5 m.
- Untuk bentang sayap yaitu 35,8 m.
- Sedangkan tingginya 12,5 m.
- Semua seri 737 Next Generation bermesin CFM56.
Lion Air Maskapai Terbesar
Lion Air terbakar adalah maskapai penerbangan bertarif rendah beroperasi sejak 30 Juni 2000. Maskapai Lion Air mampu melayani rute domestik dan internasional.
Maskapai swasta terbesar yang menghubungkan berbagai bandar udara dengan tujuan:
- Singapura
- Filipina
- Malaysia
- Thailand
- Australia
- India
- Jepang
- Arab Saudi
Lion Air menyandang status maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia. Selain itu, maskapai penerbangan ini bertarif rendah terbesar kedua di Asia Tenggara.
Lion Air didirikan 15 November 1999 berkantor Pusat di Jakarta. Pendiri Lion Air adalah kakak adik kusnan Kirana dan Rusdi Kirana.
Maskapai ini pertama kali beroperasi dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak menggunakan tipe pesawat Boeing 737-200.
Lion Air Berkembang Pesat
Sejak penerbangan pertamanya, maskapai swasta terbesar ini mengalami perkembangan pesat. Pada 2007, Lion Air telah melayani 50 penerbangan setiap harinya dengan 32 destinasi.
Maskapai ini berkomitmen menjadi penerbangan bertarif rendah dan tetap mengutamakan keselamatan. Untuk mendukung komitmen tersebut, Lion Air telah memesan 30 unit Boeing 737-900ER.
Namun, adanya peristiwa Lion Air terbakar ini agaknya sedikit berpengaruh.
Pernah Mendapat Sanksi
Walaupun insiden Lion Air terbakar tidak mendapatkan sanksi dari KNKT, namun maskapai ini pernah mendapatkan sanksi.
Pada 19 Juli 2011, Lion Air telah memberhentikan 13 Armada Boeing 737-900ER untuk sementara waktu.
Alasannya yaitu kegagalan maskapai memenuhi on time performance yang telah ditetapkan oleh Dinas Perhubungan Udara.
On time performance atau OTP merupakan ketepatan waktu kedatangan dan keberangkatan pesawat sesuai dengan jadwal.
Pemberhentian tersebut dilakukan hingga pihak Lion Air bisa memenuhi sekurang-kurangnya 80 persen dari OTP.
OTP Lion Air pada saat itu hanya 66,45 persen. Lion Air terkena sanksi kembali oleh kemenhub.
Hal tersebut disebabkan masalah beberapa pilot dinyatakan bersalah atas kepemilikan sabu.
Lisensi beberapa pilot dan kru yang terlibat dalam kasus tersebut dicabut hal ini menambah daftar hitam catatan selain peristiwa Lion Air terbakar.
Sebagai maskapai swasta terbesar, Lion Air terus meningkatkan pelayanannya. Hal tersebut sesuai dengan komitmen dari maskapai Lion Air.
Kejadian Lion Air terbakar harus ditanggapi dengan serius agar terjadi pembenahan. Untuk selanjutnya sehingga kejadian ini tidak terulang kembali.