Kabar terbaru penemuan puing pesawat MH370 ditemukan di Madagaskar menjadi titik terang untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat.
Penemuan puing pesawat pesawat MH370 yang mengangkut 239 penumpang yang jatuh di kawasan Samudra Hindia memunculkan banyak spekulasi.
Sejak peristiwa jatuhnya pesawat 8 tahun lalu tersebut, belum ada bukti kuat yang membuka tabir misteri penyebabnya.
Setelah dinyatakan hilang kontak, Malaysia Airlines MH370 sampai sekarang keberadaannya belum diketahui. isu pilot pesawat sengaja membuat kecelakaan kembali beredar.
Fakta Penemuan Puing Pesawat MH370
Pesawat Boeing Malaysia Airlines MH370 diketahui terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China. Pesawat tersebut dilaporkan jatuh pada 8 Maret 2014, lalu dinyatakan hilang.
Publik dikejutkan dengan penemuan bukti baru. Tataly, nelayan Madagaskar menemukan puing pesawat Malaysia Airline yang hilang 8 tahun lalu.
Penemu puing pesawat MH370 menemukan pintu trunnion sekitar 5 tahun lalu. Penelitian dari penemuan puing tersebut menyingkap rumor pilot sengaja menjatuhkan pesawat.
Pemburu puing MH370
Blaine Gibson dari Amerika Serikat dan Richard Godfrey asal Inggris telah mengeluarkan laporan yang sama.
Laporan tersebut disusun setelah melakukan penelitian selama November 2022. Tingkat kerusakan dengan memperhatikan retakan di semua sisi dan kekuatan penetrasi ekstrim ditemukan.
Penemuan tersebut mengarahkan pada kesimpulan bahwa pesawat MH370 menyelam dengan kecepatan tinggi. Sehingga pesawat hancur berkeping-keping.
Temuan baru
Puing yang ditemukan adalah bagian dari pesawat MH370 berukuran 32 X 28 inchi. Lokasi penemuan, yakni di Pantai Selatan Semenanjung Antsiraka, Madagaskar.
Temuan baru dari puing pesawat yang hilang 8 tahun lalu ditemukan setelah badai tropis Fernando yang terjadi pada Maret 2017.
Tataly, penemu puing pesawat MH370 membawanya pulang. Ia tidak tahu bahwa benda tersebut adalah puing pesawat.
Dikutip dari Mirror UK, Tataly menyimpan puing pesawat tersebut di kebunnya selama 5 tahun.
Gibson dan Richard Godfrey kemudian melihat potongan bersama puing-puing lainnya pada bulan November. Keduanya mencatat kemiripan yang mencolok dengan puing-puing MH370 lainnya.
Di mana, puing-puing tersebut ditemukan melintasi Samudera Hindia. Meskipun belum melakukan analisis resmi, benda tersebut diyakini sebagai pintu Trunnion roda pendaratan pesawat.
Diperkirakan jatuh dengan kecepatan tinggi
Gibson dan Richard melihat adanya tanda sayatan yang dalam berasal dari sisi interior. Sayatan tersebut diperkirakan disebabkan oleh kekuatan yang signifikan saat terjadinya tumbukan.
Jatuhnya MH370 bukan sebagai pendaratan yang lunak di lautan. Hal tersebut diketahui dari analisis flap tempel kanan yang ditemukan di Pulau Kojani, Tanzania.
Dilansir dari Mirror UK, jika jatuh di atas air, maka flap biasanya diperpanjang. Sedangkan hasil analisis menunjukkan bahwa flap tidak diperpanjang.
Hal tersebut diperkuat dari klaim bahwa penutup pada pesawat Malaysia Airlines MH370 tidak bisa ditarik kembali.
Kemungkinan besar, badan utama pesawat langsung putus setelah terjadinya benturan dengan Samudra Hindia. Roda pendaratan yang diturunkan pilot aktif untuk memastikan pesawat tenggelam secepat mungkin.
Pesawat sengaja ditenggelamkan
Laporan tersebut dikutip dari WIO New juga dikatakan pilot ingin menghilangkan jejak kecelakaan dengan menenggelamkan pesawat di Samudra Hindia.
Kombinasi yang diakibatkan dari kecepatan tinggi dimaksudkan untuk memecahkan pesawat. Sedangkan untuk roda pendaratan yang diperpanjang bertujuan untuk menenggelamkan pesawat secepat mungkin.
Hal tersebut yang mengarahkan pada dugaan pilot sengaja menyembunyikan bukti dari kecelakaan. Kapten Zaharie Ahmad Shah dan Co Pilot Fariq Abdul Hamid menerbangkan pesawat tersebut.
Dikutip dari Simple Flying, Penyelidik dari Biro Keselamatan Transportasi Australia menunjukkan jet tidak dikerahkan seperti prosedur biasanya.
Potongan sayap kanan puing pesawat MH370 yang ditemukan di Pulau Pemba, Tanzania juga menunjukkan kemungkinan terjadi penurunan tidak terkendali.
Laporan Gondgrey dan Gibson yang meneliti puing pesawat MH370 juga mendukung teori pesawat sengaja dijatuhkan.
Diketahui dari dokumen kepolisian Malaysia yang diterbitkan Majalah New York memberikan informasi terkait sang pilot.
Laporan mengungkap pilot Shah melakukan simulasi penerbangan ke Samudera Hindia beberapa minggu sebelum tragedi kecelakaan.
Setelah sistem diserahkan kepada FBI, beberapa data yang dipulihkan menunjukkan titik akhir simulasi berada di 900 mil perkiraan lokasi kecelakaan.
Sementara itu, pihak keluarga pilot Shah menolak tuduhan tersebut. Keluarga mendiang pilot pesawat MH370 percaya bahwa Shah hanya dijadikan kambing hitam.
Sehingga, Malaysia Airlines akan terbebas dari kesalahan.
Penemu Puing Pesawat MH370 Dibombardir Ancaman Pembunuhan
Pria Australia, Blaine Gibson yang melacak puing pesawat MH370 telah mengaku dibombardir ancaman pembunuhan setelah meluncurkan hasil penyelidikannya.
Penyelidikan independen yang dilakukan oleh Blaine Gibson mendapatkan apresiasi dari keluarga korban. Kerabat yang putus asa mencari kejelasan soal pesawat MH370 bahkan bergabung dengannya.
Mereka menyisir pantai Madagaskar setelah pemerintah Malaysia gagal menemukan jejaknya puing pesawat MH30.
Pemburu puing pesawat dirundung ancaman pembunuhan
Penemu puing pesawat Malaysia MH370 diteror ancaman pembunuhan. Hal tersebut disampaikan dalam film dokumenter terbaru dari Channel 5.
Pemburu puing pesawat asal Australia tersebut merasa diikuti saat melanjutkan pencarian. Blaine ketakutan, seseorang berusaha mencegah penemuan fakta jatuhnya Malaysia Airlines MH370.
Kemungkinan besar orang-orang tersebut akan melakukan tindakan kekerasan terhadapnya. Namun, ia tidak tahu pasti siapa yang mencoba mengancamnya.
Bahkan seorang teman baiknya menerima telepon dari orang yang tak dikenal. Penelepon tersebut mengatakan bahwa Blaine tidak akan meninggalkan Madagaskar hidup-hidup.
Ada pihak yang sengaja menutupi
Setelah penemuan puing pesawat MH370 pada Juli 2015 di Pulau Reunion, Gibson memutuskan mencari lebih banyak puing. Ia melakukannya karena tergerak ini membantu keluarga korban
Tim pencari Australia telah memprediksi puing-puing pesawat Malaysia tersebut akan terdapat di Sumatera, Blaine lebih memilih mengikuti saran ahli kelautan.
Ahli kelautan, dr Charita Pattiaratchi mengklaim bahwa arus akan membawa puing-puing tersebut ke Madagaskar dan mozambik.
Tahun 2018 pemerintah Malaysia menyetujui perusahaan pencarian swasta, Ocean Infinity meluncur ke Samudra Hindia Selatan.
Namun, pihak pemerintah Malaysia membuat perjanjian tanpa biaya jika tidak ada temuan baru. Proses pencarian puing pesawat MH370 tersebut dihentikan.
Sebab, setelah dilakukan proses pencarian selama 138 hari tidak ditemukan bukti baru. Pada waktu yang sama, Blaine mulai mendapatkan ancaman pembunuhan.
Ayah dari suami yang berduka setelah kehilangan istri dan dua anaknya, Ghyslain Wattrelos. Ia dihubungi oleh ribuan orang yang menawarkan bantuan.
Mereka akan membantu menemukan kebenaran, akan tetapi ia yakin bahwa beberapa diantara orang tersebut memiliki motif jahat.
Ayah yang sedang berduka tersebut juga memeriksa catatan radar. Ia meyakini bahwa pihak berwenang Malaysia atau China sengaja menutupi kebenaran dari kecelakaan tersebut.
Entah pihak pemerintah Malaysia atau China tidak ingin pesawat tersebut ditemukan. Di sebuah tempat seseorang tahu bahwa cerita kotor ini melibatkan banyak negara.
Ayah yang sedang berduka tersebut juga yakin bahwa ada yang menginginkan pesawat Malaysia Airlines MH370 tidak tiba di Beijing.
Namun, tidak ada bukti yang mendukung teori tersebut. Di sisi lain, setiap ancaman terhadap Blaine justru membuatnya bertekad menemukan kebenaran yang sebenarnya.
Keluarga korban berharap adanya penemuan puing pesawat MH370 tersebut mampu mengungkap misteri kecelakaan yang sebenarnya.