Sekte sesat kelaparan di Kenya memakan korban puluhan orang. Mayoritas korbannya adalah anak-anak yang berada di dalam sekte pimpinan Paul Mackenzie Nthenge.
Hingga saat ini, pihak kepolisian dan Palang Merah Kenya telah memastikan ada 98 korban tewas.
Anak-Anak Korban Sekte Sesat Kelaparan di Kenya
Sekte sesat kelaparan di Kenya telah membuat geger dunia. Janji manis pemimpin sekte membuat banyak korban tewas karena kelaparan.
Direktur eksekutif organisasi hak asasi Haki Africa, Hussein Khalid, memaparkan bahwa mayoritas korban yang jatuh adalah anak-anak.
Sekitar 60 persen korban ini ditemukan di liang dangkal dalam keadaan sudah terbungkus kain kafan.
Paul Mackenzie Nthenge disinyalir telah memberi iming-iming bertemu dengan Tuhan. Sehingga pengikutnya rela membuat anak-anak mereka kelaparan.
Sebagai pemimpin sekte Good News International Church, Nthenge telah memerintahkan anak-anak untuk kelaparan lebih dulu.
Kemudian disusul oleh para perempuan, lantas diikuti oleh kaum lelaki dalam sekte mereka.
Pemerintah Kenya telah memerintahkan penyelidikan untuk kasus sekte ini. Namun, saat pemeriksaan timbul berbagai pertanyaan.
Salah satu diantaranya adalah bagaimana sekte ini bisa terus beraksi walau Nthenge telah diselidiki sejak enam tahun lalu.
Pada Rabu, 26 April 2023 tercatat ada 98 korban tewas akibat kelaparan. Jumlah ini mungkin masih akan bertambah, sesuai dengan perkiraan Menteri Dalam Negeri Kenya, Kithure Kindiki.
Dia menyatakan masih belum tahu pasti ada berapa banyak kuburan yang belum digali. Begitu pula dengan jumlah jenazah yang mungkin akan ditemukan lagi.
Presiden Kenya, William Ruto pun memberikan janjinya akan membongkar habis sekte sesat tersebut.
Terlebih lagi aksi yang dilakukan oleh sekte ini bisa dimasukkan dalam kategori kejahatan serius. Bukan tidak mungkin Nthenge sebagai pemimpin sekte akan dituntut dengan pasal terorisme.
Temuan terbaru menjadi penggalian paling menggemparkan. Terdapat mayat yang telah membusuk dikuburkan secara massal di tempat yang sama.
Bukan hanya itu, terdapat pula sejumlah kuburan tunggal yang ditandai dengan salib di atasnya.
The Mombasa, Organisasi Islam yang berfokus pada hak asasi manusia meminta pemerintah untuk menjalankan penggalian secara lebih intensif.
Salah satunya dengan menggunakan helikopter agar proses berjalan lebih cepat dan banyak korban bisa diselamatkan.
Sekte sesat kelaparan di Kenya ini telah menjadi perhatian internasional. Janji akan bertemu Tuhan dari sang pemimpin sekte, telah mengorbankan banyak jiwa, terutama anak-anak.