Nabi Muhammad SAW menjadikan amalan sepuluh hari terakhir Ramadhan sebagai hal istimewa. Sebab, fase ini merupakan pembebasan dari api neraka.
Ramadhan terdiri dari fase 10 hari pertama, 10 hari kedua, dan 10 hari terakhir. Amalan sepuluh hari terakhir Ramadhan dilakukan untuk mendapat pahala ganda.
Memperbanyak sedekah, mencukupi kebutuhan keluarga dan berbuat baik kepada kerabat dinilai sebagai ibadah di 10 hari terakhir.
Lalu, amalan apa yang harus dilakukan umat muslim agar terbebas dari api neraka?
Amalan Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan: 3 Fase Utama

Memasuki bulan suci Ramadhan, memperbanyak rasa syukur atas karunia yang diberikan Allah menjadi hal yang wajib diperhatikan.
Terkait Ramadhan yang dilaksanakan selama 30 hari terbagi menjadi 3 fase. Setiap fase tentunya memiliki banyak keutamaan.
10 hari pertama
Pada 10 hari pertama atau disebut juga fase rahmat akan menjadi fase paling sulit. Sebab, banyak keutamaan yang membutuhkan adaptasi dan penyesuaian diri untuk berpuasa.
selain itu, fase ini merupakan peralihan dari kehidupan normal menjadi harus menahan lapar dan haus.
Amalan 10 hari pertama bulan Ramadhan akan membuka pintu rahmat seluas-luasnya. Hal ini ditegaskan dalam QS Al Zalzalah ayat 7 dan 8.
Jika mengerjakan kebaikan seberat zarrah akan melihat balasannya. Begitu juga yang melakukan kejahatan seberat zarrah akan mendapatkan balasan.
10 hari kedua
Keutamaan pada 10 hari kedua disebut juga fase ampunan. Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa 10 hari kedua agar umat muslim mengejar ampunan.
Ampunan diberikan khusus untuk keselamatan orang berpuasa dari dosa-dosa yang dilakukannya. Akan merugi jika umat muslim menyia-nyiakan keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan rumaysho.
10 hari terakhir
Sedangkan 10 hari terakhir Ramadhan disebut juga fase pembebasan dari api neraka. Amal perbuatan tergantung pada penutupnya.
Hendaknya setiap umat muslim mengakhiri Ramadhan dengan kebaikan dengan mencurahkan daya serta upaya meningkatkan amal.
Amalan sepuluh hari terakhir Ramadhan juga menandai peristiwa penting turunnya Quran atau sering disebut lailatul qadar.
Rasulullah sangat bersungguh-sungguh beribadah di 10 hari terakhir, bahkan melebihi kesungguhan ibadah selain malam tersebut.
7 Amalan Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan

Dalam keterangan Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Kemenag, ada beberapa amalan terbaik di 10 hari terakhir Ramadhan.
Memperpanjang shalat malam
Amalan terbaik di 10 hari terakhir yaitu dianjurkan untuk memperpanjang shalat malam. Rasulullah tidak tidur dan para sahabat jauh dari tempat tidur.
Rasulullah menghidupkan malam-malam terakhir dengan menunaikan amalan sepuluh hari terakhir Ramadhan. Dianjurkan menjalankan shalat malam serta dzikir hingga fajar.
Kebiasaan tersebut ditularkan kepada seluruh anggota keluarga Rasulullah. Tujuannya untuk sama-sama menikmati syahdunya beribadah sepanjang malam.
Bahkan ketika memasuki 10 hari terakhir, Rasulullah mengencangkan ikat pinggang dalam artian sungguh-sungguh beribadah.
Seperti yang diriwayatkan HR. Al- Bukhari dan Muslim, Rasulullah menghidupkan malam dengan ibadah dan mebangunkan istri-istinya untuk beribadah.
Memperbanyak sedekah
Selanjutnya, umat muslim bisa memperbanyak sedekah sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan dengan Ramadhan. Hal tersebut sekaligus sebagai penyempurna ibadah puasa.
Kualitas ibadah dan kesempurnaan iman seseorang tidak sempurna kecuali terwujudnya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial.
Penjelasan tersebut terkandung pada surah As-Sajadah ayat 16. Sedekah sebagai amalan sepuluh hari terakhir Ramadhan tidak diterjemahkan hanya berupa zakat fitrah saja.
Kamu juga dianjurkan memperbanyak sedekah sunnah untuk berbagi kebahagiaan. Selain itu, bersedekah juga akan memberi bekal makanan di Idul Fitri bagi para dhuafa.
Tentunya sedekah tidak terbatas pada zakat fitrah dan zakat mal seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Kamu juga dianjurkan memperbanyak bersedekah baik berupa harta, pangan hingga pakaian.
I’tikaf
Amalan terbaik lainnya yang perlu kamu lakukan yaitu i’tikaf atau berdiam diri di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah.
Berdiam diri di masjid bisa kamu isi dengan beribadah atau amalan baik lainnya. I’tikaf sebagai amalan di bulan Ramadhan memiliki kekhususan tempat dan aktivitas.
I’tikaf sebagai amalan sepuluh hari terakhir Ramadhan bisa kamu isi dengan dzikir, berdoa, tadarus, bertaubat, istighfar dan menjalankan sholat sunnah.
Malam-malam mustajab di 10 terakhir Ramadhan dengan memperbanyak dzikir dan berdoa kepada Allah sangat dianjurkan.
Allah akan mempermudah bagi siapa saja yang menengadahkan tangan untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah.
Amalan terbaik ini bisa kamu lakukan setiap waktu, akan tetapi lebih ditekankan dilakukan pada 10 hari terakhir.
Hal ini sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA. HR Muttafaq ‘alaih menyebutkan Rasulullah SAW beri’tikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Tilawah
Lebih rajin tilawah Al-Quran menjadi amalan baik yang bisa kamu lakukan. Tilawah pada dasarnya termasuk ibadah ringan dengan keutamaan yang besar.
Tidak sedikit umat muslim larut dalam tilawah sepanjang malam. Baik itu kamu lakukan di masjid maupun rumah.
Tradisi khataman sebagai amalan sepuluh hari terakhir Ramadhan akan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi umat muslim.
Mencari lailatul qadar
Amalan yang tidak boleh luput bagi muslim yaitu mencari lailatul qadar. Malam penuh berkah ini harus dilakukan semaksimal mungkin untuk menghidupkan malam-malam terakhir Ramadhan.
Lailatul qadar merupakan malam penuh kelembutan. Ciri lainnya yaitu cuaca tidak panas atau dingin.
Sedangkan pada pagi harinya matahari bersinar tampak kemerahan dan tidak terik. Lailatul qadar juga bisa juga dikenali dari perubahan sifat.
Misalnya berubah menjadi lebih saleh, gemar bersedekah, rendah hati dan lainnya. Lailatul qadar merupakan rahasia Allah.
Allah akan menurunkan lailatul kepada hambanya yang berusaha serta berdoa sesuai yang diriwayatkan HR. At Tabrani.
Oleh karena itu selalu berbaik sangka kepada Allah juga perlu ditingkatkan dan dijaga.
Menyempurnakan bilangan puasa

Saat menjalankan puasa, penting juga untuk menyempurnakan bilangan puasa. Hal ini sesuai dengan arahan fatwa MUI atau para ulama.
Penyempurnaan bilangan puasa sebagai salah satu amalan sepuluh hari terakhir Ramadhan hingga terlihat tanda-tanda bulan baru.
Kamu hanya perlu mengikuti fatwa dari MUI yang kemudian diumumkan oleh Kemenag berdasarkan penampakan anak bulan.
Menjaga shalat
10 malam menjelang berakhirnya Ramadhan, hendaknya umat muslim selalu menjaga sholat 5 waktu. Khususnya, shalat subuh dan isya yang dikerjakan berjamaah.
Sesuai dengan yang diriwayatkan HR Muslim, yakni barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya dan subuh berjamaah, maka ia seperti qiyamul lail.
Oleh karena itu, menjaga shalat juga termasuk amalan sepuluh hari terakhir Ramadhan. Hal ini juga berlaku untuk shalat tarawih yang dikerjakan berjamaah.
HR, Tirmidzi meriwayatkan jika mengerjakan shalat tarawih bersama imam hingga selesai, maka dapat mendapat pahala shalat semalam suntuk.
Beberapa amalan tersebut akan menjadikan hambaNya yang selalu istiqomah. Sehingga, dapat mengakhiri Ramadhan dengan penuh keberkahan dan menyambut kemenangan dengan suka cita.
Oleh karena itu, memperbanyak dan menjalankan amalan sepuluh hari terakhir Ramadhan akan menghapus siksa api neraka.