Bahasa gaul Ani-ani adalah istilah yang sering muncul dalam percakapan di tengah-tengah masyarakat, terutama di dunia media sosial seperti TikTok dan Twitter.
Sehingga, banyak yang mencari tahu apa arti bahasa gaul ani-ani karena mirip dengan alat untuk memanen padi.
Istilah ini telah menjadi bagian dari bahasa gaul yang kerap digunakan oleh kalangan anak muda. Meskipun istilah ini tidak tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), banyak yang penasaran dengan maknanya.
Arti Bahasa Gaul Ani-ani
Pada dasarnya ani-ani memiliki dua makna jika dilihat dari sudut pandang arti yang sebenarnya dan bahasa gaul. Untuk memperjelas perbedaannya, simak arti menurut KBBI dan bahasa gaul berikut ini:
Menurut KBBI
Menurut penjelasan dari kemdikbud.go.id, istilah “Ani-ani” merujuk pada sebuah alat yang terbuat dari bambu buluh, kayu, dan besi, yang terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai dan alat (pisau).
Bagian tangkai terbuat dari bambu buluh yang diberi motif binatang lipan dan pucuk rebung, sementara bagian pisaunya terbuat dari kayu berbentuk setengah lingkaran dengan bentuk pipih yang diberi pisau dari bahan besi.
Alat ini digunakan sebagai alat pemotong padi di kalangan masyarakat Sasak di Lombok, Indonesia. Proses pemanenan dengan menggunakan ani-ani berlangsung lama dan memerlukan banyak tenaga.
Bahasa Gaul Ani-ani yang Sedang Populer
Namun, dalam bahasa gaul ani-ani memiliki makna yang berbeda. Menurut cuitan dari pemilik akun Twitter @dewahoya, kata “ANI-ANI” digunakan sebagai sebutan untuk simpanan laki-laki dewasa yang memiliki gaya hidup mewah dan eksklusif.
Mereka seringkali berhubungan dengan wanita yang disebut sebagai “gadun,” yang dalam bahasa gaul adalah sebutan untuk pria yang hidung belang.
Penjelasan lebih lanjut diberikan oleh pemilik akun Tiktok @haipudak. Menurutnya, “ani-ani” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan wanita yang memberikan kenyamanan pada pria kaya.
Dalam konteks ini, jika seorang pria memiliki seorang “ani-ani,” maka tugas wanita tersebut adalah memberikan kenyamanan kepada pria tersebut.
Syarat Menjadi Ani-ani
Dalam beberapa kasus, seorang ani-ani diperlukan minimal memiliki gelar S1.
Fungsinya adalah untuk menjadi teman yang dapat berpikir sehingga pria tersebut memiliki seseorang yang bisa diajak berdiskusi tanpa menambah beban dalam kehidupannya.
Pemilik akun tersebut juga menjelaskan bahwa menjadi ani-ani tidak boleh ribet, karena hal itu bisa menimbulkan kegelisahan dan biasanya tidak disukai oleh pria tersebut.
Bahasa Gaul Ani-ani: Ini Bedanya dengan PSK
Dalam bahasa gaul ani-ani berbeda dengan seorang PSK (Pekerja Seks Komersial), karena ani-ani tidak menjual dirinya dalam waktu singkat.
Mereka menjual paket-paket kenyamanan yang dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Untuk bisa menjadi ani-ani yang sukses, seseorang perlu memiliki pendidikan tinggi agar dapat mengatur strategi untuk menjaga hubungan dengan pria tersebut agar bertahan lama.
Dalam konteks ini, pemilik akun mengatakan bahwa seseorang yang ingin menjadi ani-ani perlu menetapkan target waktu tertentu, misalnya 5 tahun, 2 tahun, atau 1 tahun, dan belajar lebih banyak agar attitude dan kualitas dirinya semakin baik.
Hal ini bertujuan agar dia dapat mempertahankan hubungan dengan pria tersebut atau bahkan beralih ke pria lain.
Jadi, istilah bahasa gaul ani-ani yang saat ini menjadi viral di media sosial memiliki makna ganda, tergantung pada konteksnya.
Di satu sisi, ia mengacu pada sebuah alat tradisional untuk memotong padi, sementara di sisi lain, ia digunakan dalam bahasa gaul untuk menggambarkan seorang wanita yang memberikan kenyamanan kepada pria kaya.
Istilah bahasa gaul ani-ani ini mencerminkan dinamika budaya dan bahasa yang terus berkembang di era digital. Namun, secara garis besar ani-ani memiliki definisi berbeda dengan arti kata FWB.
Ani-Ani Dipandang Lebih Baik dari PSK
Sudah disinggung sebelumnya bahwa bahasa gaul ani-ani merupakan sebutan dalam bahasa gaul untuk merujuk kepada perempuan high-class yang menjadi simpanan pria-pria berduit.
Terkadang, istilah lain bahasa gaul ani-ani yang digunakan untuk mendeskripsikan ani-ani adalah cewek simpanan atau gundik.
Mereka menjalin hubungan tanpa ikatan pernikahan atau secara sembunyi-sembunyi.
Meskipun ada yang beralasan bahwa faktor utama mereka terlibat dalam hubungan semacam ini adalah desakan ekonomi, tak jarang juga yang terlibat karena alasan cinta yang tulus.
Memilih menjalin hubungan yang lebih lama karena alasan finansial
Namun, umumnya perempuan yang menjadi ani-ani rela menjalin hubungan dengan pria yang jauh lebih tua daripada mereka karena alasan finansial.
Seorang pria yang ingin memiliki seorang simpanan harus siap mengeluarkan sejumlah besar uang dan memenuhi semua kebutuhan finansial simpanannya.
Seperti biaya apartemen, belanja, dan tentu saja memberikan uang tutup mulut agar si simpanan tidak melaporkan hubungannya kepada istri resmi.
Ani-ani lebih memilih pengusaha atau pejabat
Tentu saja, orang yang mampu membiayai hidup seorang wanita simpanan biasanya adalah pengusaha kaya atau pejabat.
Mereka inilah yang sering disebut sebagai “sugar daddy”. Hal yang mengejutkan adalah banyak sugar daddy adalah pria yang sudah menikah namun tak lagi puas dengan pasangan resmi mereka.
Bahasa gaul ani-ani berada di tengah-tengah hubungan resmi para gadun yang enggan bercerai demi menjaga martabat di hadapan masyarakat.
Oleh karena itu, mereka sering mencari wanita-wanita muda untuk menjalin hubungan semacam ini.
Kehidupannya tidak bebas
Profesi ani-ani sebenarnya menjanjikan dari segi finansial karena tanpa harus bekerja, seorang ani-ani bisa hidup berkecukupan berkat dukungan finansial dari sugar daddy-nya.
Namun, menjadi seorang simpanan bukanlah pekerjaan yang menyenangkan. Di internet, sudah banyak cerita yang beredar tentang para ani-ani yang tidak nyaman dengan pekerjaannya.
Banyak sugar daddy yang suka mengendalikan simpanan mereka dan memperlakukan mereka sesuai kehendak mereka. Dalam istilah lain, para ani-ani ini adalah seperti burung dalam sangkar emas.
Jika kontrak hubungan selesai, gadun bisa mencari simpanan baru
Kebanyakan ani-ani tidak bertahan terlalu lama dengan sugar daddy mereka. Biasanya ada kesepakatan kontrak di antara kedua belah pihak.
Jika masa kontrak berakhir, sang sugar daddy akan mencari simpanan baru, sedangkan ani-ani akan merasa khawatir.
Kenyataan yang tak terhindarkan adalah bahwa wanita akan menua, sementara pria cenderung mencari pasangan yang lebih muda dan cantik.
Karena alasan ini, seorang ani-ani harus memikirkan masa depannya dan menabung untuk hari tua.
Tidak bisa mengumbar hubungan sembarangan
Bagaimana pandangan masyarakat tentang bahasa gaul ani-ani? Sudah pasti banyak orang akan menilai mereka dan menghina mereka.
Ani-ani bukanlah profesi yang bisa diumbar ke publik, dan meskipun terkadang terlihat lebih baik daripada pekerja seks komersial (PSK), tetapi stigma dan risikonya tetap tinggi.
Ketahuan oleh istri sah si sugar daddy adalah risiko yang selalu mengintai.
Dalam kesimpulan, bahasa gaul ani-ani bukanlah profesi yang menyenangkan, namun tak dapat disangkal bahwa hal ini menghasilkan. Meskipun memiliki risiko yang tinggi, pendapatan yang diperoleh juga tinggi.
Siapa pun yang berpikir bahasa gaul ani-ani harus mempertimbangkan dengan matang masa depan mereka, karena baik dalam masyarakat maupun di akhirat, status mereka sering kali dianggap negatif.