Secara umum, struktur teks ulasan terdiri atas: judul, pengantar atau pembuka, isi ulasan, penilaian (baik dan buruk), dan rangkuman atau kesimpulan.
Di bawah ini, disajikan beberapa contoh teks ulasan yang lengkap dengan strukturnya.
Teks ulasan atau resensi adalah jenis tulisan yang memberikan pandangan tentang isi, keunggulan, dan kelemahan dari buku, film, atau karya lain yang sudah diterbitkan oleh pengarangnya.
Biasanya, teks ulasan ini disusun dalam bentuk artikel.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ulasan adalah pembahasan, penafsiran, atau komentar.
Sedangkan mengulas merujuk pada memberikan penjelasan, komentar, atau penafsiran dalam bentuk pendapat dan sejenisnya.
Teks ulasan dapat diterapkan pada berbagai jenis karya, seperti karya sastra, artikel, atau karya seni.
Bahkan, ia juga bisa digunakan untuk mengevaluasi sebuah peristiwa atau kegiatan yang sedang berlangsung.
Ciri-Ciri Teks Ulasan
Teks ulasan adalah jenis tulisan yang bertujuan untuk memberikan evaluasi, penilaian, dan pandangan pribadi terhadap suatu karya atau peristiwa tertentu.
Ciri-ciri teks ulasan adalah sebagai berikut:
Orientasi pada Karya atau Peristiwa
Teks ulasan selalu berfokus pada suatu karya, seperti buku, film, produk, acara, atau peristiwa tertentu. Ini adalah subjek utama yang akan dievaluasi dan dibahas.
Pendapat Subjektif
Salah satu ciri utama teks ulasan adalah pendekatan subjektif.
Penulis memiliki kebebasan untuk menyatakan pendapat pribadinya tentang karya tersebut. Pendapat ini harus didasarkan pada analisis yang jelas dan argumen yang kuat.
Evaluasi dan Penilaian
Teks ulasan berisi evaluasi dan penilaian terhadap karya atau peristiwa yang diulas.
Penulis mengungkapkan apa yang dianggap baik dan buruk, serta memberikan alasan yang mendukung penilaian tersebut.
Pendekatan Kritikal
Teks ulasan seringkali mengadopsi pendekatan kritikal.
Ini berarti penulis tidak hanya mengevaluasi aspek-aspek positif, tetapi juga aspek-aspek negatif karya tersebut. Kritik harus konstruktif dan berlandaskan fakta.
Penggunaan Bukti atau Contoh
Untuk mendukung penilaian dan pendapatnya, penulis teks ulasan menggunakan bukti atau contoh konkret dari karya yang diulas.
Ini bisa berupa kutipan dari buku, cuplikan film, atau pengalaman pribadi dalam kasus produk atau layanan.
Bahasa yang Jelas dan Bersih
Bahasa yang digunakan dalam teks ulasan harus jelas, bersih, dan mudah dimengerti.
Penulis harus menghindari jargon atau bahasa yang terlalu teknis, kecuali jika itu relevan dengan subjek yang diulas.
Struktur yang Terorganisir
Teks ulasan memiliki struktur yang terorganisir, biasanya terdiri dari pendahuluan, isi ulasan, penilaian, dan kesimpulan.
Ini membantu pembaca untuk mengikuti alur pemikiran penulis dengan baik.
Tujuan Informasi atau Hiburan
Teks ulasan dapat memiliki dua tujuan utama.
Pertama, memberikan informasi kepada pembaca tentang karya atau peristiwa tersebut sehingga pembaca dapat membuat keputusan apakah ingin mengaksesnya atau tidak.
Kedua, memberikan hiburan dengan menyajikan pandangan yang menarik dan terkadang humoris.
Potensi Pengaruh
Teks ulasan memiliki potensi untuk mempengaruhi pendapat pembaca.
Buku atau film yang mendapat ulasan positif mungkin akan menarik lebih banyak pembaca atau penonton.
Sebaliknya, ulasan negatif bisa memengaruhi citra suatu karya atau produk.
Contoh Teks Ulasan
Fungsi dari teks ulasan ini sangat jelas, yaitu untuk mengevaluasi, mengkritik, dan memberikan penilaian terhadap karya atau peristiwa yang menjadi fokus ulasan tersebut.
Berikut akan diberikan contoh contoh teks ulasan beserta strukturnya:
Contoh teks ulasan untuk buku
Judul Buku: “Pulang” oleh Leila S. Chudori
“Pulang” merupakan salah satu karya menakjubkan dari penulis Indonesia, Leila S. Chudori.
Pendahuluan
Buku ini telah berhasil menarik perhatian pembaca dengan gaya naratif yang kuat dan penggambaran karakter yang mendalam.
Melalui tulisan ini, Chudori mempersembahkan suatu cerita yang menggambarkan kompleksitas sejarah dan hubungan personal.
Isi Ulasan
Dalam “Pulang,” Chudori membawa kita pada perjalanan melintasi dua era penting dalam sejarah Indonesia: masa tumbuh kembang orde lama dan orde baru.
Narasi berpusat pada kisah keluarga Oentoeng yang terjalin dengan latar belakang peristiwa bersejarah.
Penulis dengan cermat menggambarkan perjalanan tokoh-tokohnya dalam menghadapi konflik politik dan cinta yang mengguncang.
Plot yang terjalin apik membuat pembaca terus terlibat sepanjang cerita.
Penilaian (Kelebihan dan Kekurangan)
Salah satu kelebihan utama buku ini adalah kemampuan penulis dalam menghadirkan karakter-karakter yang kompleks.
Masing-masing tokoh memiliki lapisan emosi dan dilema yang mendalam, membuat mereka terasa nyata.
Selain itu, Chudori juga berhasil menggambarkan suasana politik dan sosial masing-masing era dengan sangat detail.
Namun, di sisi lain, bagi beberapa pembaca, kompleksitas alur cerita dan pergeseran antar zaman mungkin memerlukan perhatian ekstra agar tidak kehilangan benang merah.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, “Pulang” adalah sebuah mahakarya sastra Indonesia yang menggabungkan elemen sejarah, politik, dan hubungan personal.
Keterampilan penulis dalam meramu cerita yang mengalir dengan lancar, ditambah dengan pengembangan karakter yang mendalam, menjadikan buku ini sebuah pengalaman membaca yang tak terlupakan.
Chudori berhasil mengajak pembaca untuk merenung tentang makna identitas, cinta, dan akar sejarah dalam cerita yang memukau.
Dengan kekuatan naratifnya yang memikat dan kerumitan ceritanya, “Pulang” oleh Leila S. Chudori layak mendapat tempat istimewa di rak buku bagi pecinta sastra Indonesia.
Karya ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga mengajak kita merenung tentang perjalanan sejarah dan manusia, serta betapa keduanya saling terkait dalam kehidupan yang penuh warna.
Contoh teks ulasan untuk film
Judul Film: “Marlina the Murderer in Four Acts” (2017)
Pendahuluan
“Marlina the Murderer in Four Acts” adalah salah satu film Indonesia yang mengguncang dunia perfilman internasional.
Disutradarai oleh Mouly Surya, film ini menghadirkan pengalaman sinematik yang tak terlupakan.
Dengan elemen-elemen budaya dan latar belakang Indonesia yang kuat, film ini menawarkan pandangan yang unik dan menegangkan.
Isi Ulasan
Film ini mengisahkan perjalanan Marlina, seorang perempuan yang hidup sendirian di pedalaman Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Cerita bermula ketika sekelompok penjahat datang ke rumahnya dan mencoba merampok serta melakukan tindakan kekerasan.
Marlina mengambil tindakan drastis dengan membunuh salah satu dari mereka.
Inilah awal dari petualangan yang menggugah seluruh film.
Keempat babak dalam film ini menggambarkan perjuangan Marlina untuk mendapatkan keadilan, kebebasan, dan memulihkan harga dirinya.
Film ini menggabungkan elemen-elemen budaya Sumba dengan cerita feminis yang kuat, mengangkat isu-isu tentang ketidaksetaraan gender dan kekerasan terhadap perempuan.
Penampilan pemeran utama, Marsha Timothy, sangat memukau, dan dia berhasil menggambarkan kompleksitas karakter Marlina dengan sangat baik.
Penilaian (Kelebihan dan Kekurangan)
Kelebihan utama dari film ini adalah cara cerita yang kuat dan penuh ketegangan dihadirkan.
Setiap babak menghadirkan ketegangan yang berbeda, dan penonton dibawa dalam perjalanan Marlina untuk mempertahankan dirinya.
Visual film ini juga menawan, dengan latar belakang alam Sumba yang memukau.
Namun, beberapa penonton mungkin merasa bahwa cerita dalam film ini cukup lambat pada beberapa titik, dan tema-tema yang diangkat bisa menjadi terlalu berat untuk beberapa orang.
Kesimpulan
“Marlina the Murderer in Four Acts” adalah sebuah pencapaian gemilang dalam perfilman Indonesia.
Film ini menggabungkan cerita yang kuat, pemeran yang brilian, dan latar belakang budaya yang kaya menjadi sebuah karya yang tak terlupakan.
Ini adalah film yang memicu pemikiran tentang isu-isu sosial dan gender, sambil memberikan hiburan yang mendalam.
Dengan kombinasi yang kuat antara narasi yang mendalam dan visual yang menakjubkan, “Marlina the Murderer in Four Acts” adalah salah satu film Indonesia yang patut ditonton.
Ini adalah contoh bagaimana perfilman Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional dan membawa cerita yang kuat tentang perjuangan perempuan ke dunia.
Film ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki bakat sinematik yang sangat berharga dan potensial yang luar biasa dalam menyampaikan cerita yang berarti.