Universitas Padjajaran (Unpad) pada hari ini memberikan tanggapan terkait aturan Seleksi Masuk PTN 2023 yang telah diumumkan oleh Menteri Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Mengenai aturan Seleksi Masuk PTN tersebut. Universitas Padjajaran mendukung kebijakan dari Menteri Pendidikan.
Apa saja tanggapan dari Universitas Padjajaran terkait Seleksi Masuk PTN 2023? Yuk kita cari tahu!
Universitas Padjajaran mendukung kebijakan tes skolastik yang akan diterapkan oleh Menteri Pendidikan
Wakil Rektor bidang Akademik ean Kemahasiswaan Universitas Padjajaran Prof. Arief S. Kartasasmita memberikan tanggapan bahwa pihak Unpad mendukung kebijakan Seleksi Masuk PTN 2023 yaitu mendukung mengenai materi uji yaitu tes skolastik.
Hal ini karena Universitas Padjajaran telah lama menerapkan tes ujian skolastik di kampus, pada waktu itu tes ujian skolastik digunakan pada seleksi ujian mandiri di Universitas Padjajaran.
Tes potensi skolastik pada Seleksi Masuk PTN 2023 adalah tes penerimaan mahasiswa baru yang bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif yang terdiri dari penalaram umum, dan kemampuan pemahaman.
Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan dengan memberikan tanggapan terkait penilaian untuk mahasiswa baru dengan hasil UTBK juga memiliki kualitas seimbang.
Hal ini memunculkan spekulasi bahwa Tes Potensi Skolastik memang culup andal untuk diginakan dalam menyeleksi mahasiswa baru.
Wakil rektor tersebut, juga memberikan tanggapan bahwa tes potensi skolastik lebih efektif dalam melakukan seleksi berdasarkkan potensi orang serius menjalaninya.
Kemampuan peserta sebenarnya dapat juga terlihat dari tes potensi skolastik.
Hal ini dapat dicontohkan seperti ini apabila ada seorang cerdas namun karena ada masalah akses ke sekolah yang bagus, atau tidak dapat mengikuti bimbingan belajar intensif, nilai akademik yang didapat tampak rendah.
Sehingga tidak dapat bersaing dengan anak-anak yang memiliki banyak akses untuk mendapatkan nilai akademik tinggi. Hali ini yang menjadi masalah apabila tidak menggunakan tes potensi skolastik.
Melalui seleksi berbasis skolastik, hal tersebut tidak akan terjadi karena yang diujikan adalah potensi sebenarnya di luar mata pelajaran.
Kemudian dilihat dari asas keadilan, sistem tes potensi skolastik akan lebih relevan.
Universitas Padjajaran beranggapan ada potensi masalah di awal perkuliahan
Alasan kedua menurut prof. Arief, Univeristas Padjajaran terkait Seleksi Masuk PTN 2023 juga memiliki potensi masalah saat mahasiswa dengan mulai beradaptasi di tingkat awal perkuliahan.
Hal ini terjadi saat mahasiswa harus mempelajari hal-hal yang semasa sekolah mungkin tidak menjadi perhatian utama dari mahasiswa tersebut.
Untuk mengatasi masalah ini, Universitas Padjajaran telah siap dengan menerapkan sistem belajar hybrid dan kesempatan untuk belajar dalam skema Kampus Merdeka.
Pada sistem ini, mahasiswa memiliki akses penuh untuk mempelajari apapun yang dirasa perlu di luar kelas serta dalam skema Kampus Merdeka, mahasiswa dapat mengambil mata kuliah apa pun yang mereka perlukan untuk memperdalam bidang yang studi yang telah dipilih.
Hal ini menurut Unpad dalam mendukung Seleksi Masuk PTN 2023, perlu dilakukan pembelajaran secara hybrid, sehingga dalam seleksi PTN tersebut tinggal menunggu kabar baik nya saja.
Universitasi Padjajaran beranggapan dalam mengelompokkan materi sains dan soshum tidak terlalu relevan
Prof. Arief memberikan tanggapan terkait Seleksi Masuk PTN 2023 saat ini telah melakukan mengkotak-kotakkan seleksi berdasarkan mata pelajaran tertentu di bidang sains atau sosial dan humaniora (soshum) yang sudah tidak relevan.
Dengan sistem Seleksi Masuk PTN 2023 semua calon mahasiswa memiliki kesempatan sama untuk masuk ke bidang studi apapun, dengan talenta yang terseleksi lebih mendasar.
Prof. Arief berharap agar Universitas Padjajara ke depanny akan memiliki mahasiswa yang benar-benar memiliki talenta dan kecerdasan, bukan hanya andal pada mata pelajaran tertentu.
Prof. Arief menjelaskan bahwa mahasiswa kedokteran mungkin hanya andal dalam mata pelajaran biologi atau matematika, namun sangat lemah di bidang sosial budaya atau komunikasi.
Dengan sistem seleksi masuk PTN tersebut mahasiswa akan terjaring berdasarkan potensi dasar di semua aspek kehidupan.
Pada prinsipnya, perubahan ini tentu menjadi tantangan bagi Universitas Padjajaran untuk melakukan penyesuaian terkait kebijakan pemerintah tersebut.
Namun, berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh saat melaksanakan ujian mandiri, Universitas Padjajaran menyambut baik perubahan kebijakan seleksi masuk PTN yang diinisiasi oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Oleh karena itu diharapkan bahwa kebijakan seleksi masuk PTN yang diadakan tahun depan sehingga selalu mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Kebijakan ini telah diumumkan sebelumnya oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan dalam konferensi pers pembelajaran kampus merdeka pada awal september lalu.
Selain itu Universitas Padjajaran juga memberikan feedback untuk calon mahasiswa baru dalam mengikuti tes seleksi masuk PTN dengan nyaman dan memahami alur kinerja dari sistem seleksi masuk di perguruan tinggi negeri.