Belakangan tampon banyak dicari karena dinilai lebih menghemat pengeluaran serta meminimalisir limbah pembalut. Hanya saja, belum banyak yang waspada dengan bahaya tampon.
Munculnya tampon menjadi angin segar untuk wanita karena tidak lagi perlu membeli pembalut.
Selain itu, ukurannya tergolong kecil sehingga lebih nyaman ketika digunakan dan tidak menimbulkan rasa mengganjal.
Akan tetapi di balik berbagai keunggulannya tersebut, terdapat bahaya yang dapat mengancam kesehatan.
Wanita AS Merasa Nyeri di Area Miss V Akibat Tampon Tersangkut
Setiap bulannya, wanita yang belum menopause akan mengalami haid. Saat hal ini terjadi, maka perlu menggunakan pembalut.
Penggunaan pembalut ditujukan supaya darah yang keluar tidak sampai tercecer kemana-mana.
Namun akibat banyaknya keluhan mengenai penggunaan pembalut yang mengakibatkan tingginya jumlah limbah plastik, akhirnya dikeluarkan produk bernama tampon.
Awal peluncurannya, wanita di berbagai negara tertarik untuk menggunakannya. Bahkan sampai saat ini tampon semakin difavoritkan.
Akan tetapi karena termasuk produk baru, masih sedikit yang mengetahui bahaya tampon.
Seperti halnya yang dialami oleh wanita di AS bernama Melanie Galeaz, ia menyebutkan merasa nyeri di area miss V setelah menggunakan tampon.
Dalam video TikTok yang diunggah beberapa waktu lalu sontak mengundang khalayak ramai mencari tahu penyebabnya.
Setelah ditelusuri ternyata tampon yang digunakannya tidak seluruhnya tertarik keluar, tetapi masih ada yang tertinggal.
Sebagian dari kamu mungkin bertanya-tanya kenapa tampon bisa nyangkut di miss V, alasannya karena penggunaannya dimasukkan ke area kewanitaan tersebut.
Tidak hanya mengalami nyeri, miss V nya juga mengeluarkan bau tidak sedap dan cukup menyengat.
Saat mengalami gejala ini, Galeaz mengira jika dirinya mengidap penyakit lyme yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Guna mengetahui bagaimana keadaannya, akhirnya ia memutuskan untuk periksa ke dokter. Hasilnya menyebutkan jika di leher rahimnya terdapat tampon.
Dari sana dokter kemudian mendiagnosis bahwa Galeaz menderita masalah kesehatan serius yang disebut toxic shock syndrome.
Membahas lebih lanjut perihal toxic shock syndrome (TSS), kondisi ini dapat mengancam keselamatan penderitanya.
Penyebab timbulnya penyakitnya sendiri adalah akibat bakteri Staphylococcus yang sering dikaitkan dengan bahaya tampon.
Gejala umum yang dimunculkannya berupa ruam, diare, muntah, darah rendah, dan nyeri otot.
Bahaya Tampon yang Patut Diwaspadai
Berkaca dari kasus yang dialami oleh wanita AS pada penjelasan sebelumnya, sangat disarankan berhati-hati apabila tertarik menggunakan tampon.
Sebenarnya, salah satu jenis tampon menggunakan bahan yang sama dengan pembalut sehingga cukup lembut dan mudah menyerap cairan.
Sayangnya akibat kesalahan dalam penggunaan serta cara pengaturannya memberikan dampak buruk.
Pertanyaannya, sebenarnya apa saja bahaya tampon yang patut diwaspadai? jika penasaran, simak pembahasan pada ulasan berikut:
Memicu Kanker
Pada tampon terkandung klorin yang ternyata dapat memicu munculnya kanker yang cukup berbahaya untuk kesehatan tubuh.
Klorin ini terkandung pada bantalan tampon kemudian terserap oleh tubuh. Ketika telah tertumpuk akhirnya memicu berbagai masalah kesehatan termasuk kanker.
Kanker yang disebabkan oleh bahaya tampon berasal dari jenis kanker payudara, endometriosis, sampai terjadinya penekanan sistem kekebalan tubuh lainnya.
Kabarnya, ada kemungkinan risiko terjangkit kanker akan mengalami peningkatan secara signifikan jika menggunakan tampon terlalu sering dan tanpa menerapkan prosedur khusus.
Terdapat Bahan Kimia pada Tampon
Meski terlihat tanpa adanya campuran bahan kimia, namun pada kenyataannya tampon mengandung senyawa kimia.
Sebenarnya tidak semua tampon menggunakan bahan kimia berbahaya, namun memang ada beberapa jenisnya yang mengandung pestisida keras dan klorin.
Dalam jangka pendek, efeknya mungkin saja tidak begitu terlihat. Namun lama-kelamaan bahaya tampon semakin terlihat jelas.
Pengaruhnya langsung pada kesehatan yang mengakibatkan tubuh menjadi lemah serta menurun sistem imunnya.
Menyebabkan Kram
Tidak sedikit wanita pengguna tampon mengeluhkan munculnya kram saat menggunakan tampon.
Bukan kram biasa, kram yang terjadi akibat penggunaan tampon tidak tepat bisa terasa begitu intens.
Pada kondisi lebih parah, sering muncul pembengkakan di area kewanitaan dengan ukuran kecil sampai besar.
Bahaya tampon yang tidak terlihat sejak dini membuat orang tidak mewaspadainya. Alhasil, seringkali dari mereka menggunakan produk penyerap cairan ini secara sembarangan.
Menyebabkan Aroma Tidak Sedap
Area kewanitaan memang cukup lembab, bakteri dan jamur akan lebih mudah berkembang biak di sana dan memunculkan berbagai efek negatif.
Salah satu paling sering dialami adalah miss V terasa gatal, muncul bintik kecil, dan juga berbau kurang sedap.
Seringkali masalah seperti ini dialami oleh wanita yang sedang nifas. Disebutkan bahwa karakter dari darah nifas sendiri cenderung berbau.
Saat miss V mengeluarkan bau kurang sedap, sebaiknya sesegera mungkin memeriksakannya untuk menghindari hal-hal negatifnya.
Cara Menggunakan Tampon Sesuai Prosedur
Peringatan untuk yang memanfaatkan tampon sebagai pengganti pembalut, ketika pemasangannya salah maka bisa timbul bermacam-macam akibat buruk.
Pemasangan tampon yang tepat akan membuat area vagina nyaman tanpa memunculkan rasa mengganjal.
Pada awalnya mungkin pengguna merasa kurang nyaman, namun setelah menggunakannya secara teratur, biasanya seseorang menjadi lebih terbiasa.
Agar terhindar dari bahaya tampon yang berat, simak cara penggunaannya pada ulasan berikut:
- Cuci tangan terlebih dahulu sampai terasa bersih. Usakan menggunakan menggunakan sabun, bisa cair maupun batang.
- Terlebih dahulu posisikan tampon pada letak paling nyaman dan tidak sampai meninggalkan rasa nyeri atau kesakitan.
- Lanjutkan dengan memasukkan tampon dalam posisi paling nyaman. Misalnya saja meletakkan satu kaki ke atas dengan cara berjongkok atau dengan duduk di toilet.
- Dorong tampon ke dalam vagina sampai dirasa cukup. Sebaiknya gunakan aplikator atau jari tangan saja tergantung jenis tampon yang digunakan.
- Tips penting ketika memasukkan tampon ke dalam vagina adalah harus merasa rileks.
- Cara paling disarankan yakni dengan memanfaatkan aplikator atau meletakkan sedikit pelumas tepat di ujung tampon.
- Bagi yang mengalami kesulitan, Sebaiknya konsultasikan kepada ahli dalam bidangnya.
Alasan Mengapa Sebaiknya Tidak Menggunakan Tampon
Tampon bukan hal asing lagi untuk sebagian besar wanita Indonesia atau dunia karena kehadirannya cukup membantu.
Dari segi tingkat keefektifannya, tampon tidak jauh berbeda dari pembalut yang tersebar di pasaran.
Ada hal yang membuat produk tersebut berbeda dari lainnya yakni ukurannya dibuat kecil memanjang.
Desain ini dimaksudkan agar dapat tampon bisa masuk dengan lancar di dalam miss V tanpa muncul keluhan-keluhan.
Sebagai wujud kepedulian bahaya tampon, edukasi di masyarakat perlu digencarkan agar mampu menekan jumlah kenaikan kasus kanker payudara dan lainnya.
Harus Sering Mengganti Tampon
Hindari menggunakannya seharian penuh meski sedang beraktifitas di ruangan ber AC. Kelembaban di area kewanitaannya menyebabkan munculnya jamur dan bakteri berbahaya.
Dalam sehari, setidaknya lakukan penggantian sebanyak 4 kali. Kamu harus selalu siap sedia cadangan tampon bersih dan sesuai standar.
Mewaspadai bahaya tampon akan memudahkan seseorang lebih bijak dalam bertindak. Manfaat lainnya adalah mengurangi munculnya keluhan-keluhan yang sama.