Indotimes.net – PSSI merespon tewasnya suporter PSS Sleman usai menyaksikan laga malam Liga 1 2022. Federasi tak bisa menjanjikan akan menghapus laga-laga malam.
Suporter PSS Aditiya Eka Putranda tewas usaimenyaksikan laga PSS Sleman Vs Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (27/8/2022). Laga itu digelar malam, sementara Aditiya kabarnya tewas setelah dikeroyok oknum suporter saat hendak pulang.
Kejadian ini membuat laga malam Liga 1 kembali menjadi sorotan. Laga pukul 20.30 WIB dianggap terlaru larut karena baru selesai pukul 22.15 WIB sehingga dianggap membahayakan keselamatan suporter saat pulang ke rumahnya masing-masing.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyebut bahwa laga malam sulit untuk digeser. Menurutnya, semua sudah diperhitungkan secara matang sehingga tak bisa diubah-ubah.
“Saya pikir ini sudah dihitung dengan pihak sponsor dan sebagainya masalah main malam, karena semua tim kan dapat itu (main malam),” kata Iriawan, kepada wartawan.
“Kalau bergeser satu kan bergeser semuanya. Tidak bisa begitu. Sudah dihitung betul. 300 sekian pertandingan sudah dihitung betul dengan pengamanan dengan sponsor. Kami kan perlu hak siar itu dapat besar untuk ke kami lagi,” ujarnya menambahkan.
Sejak awal musim laga malam memang sudah menjadi sorotan. Beberapa kelompok suporter dan klub sudah menyuarakan keluhan mereka.
Misalnya Persebaya Surabaya yang mengirimkan surat resmi ke PT Liga Indonesia Baru (LIB). Pada akhirnya PT LIB memindahkan semua laga kandang malam Persebaya di Liga 1 ke sore atau pukul 18.00 WIB.
Adapun laga malam disinyalir merupakan permintaan dari pemilik hak siar. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah demi penonton di rumah lewat layar kaca yang bisa menyaksikan laga di waktu-waktu istirahat.
“Kalau nanti dia tidak ada yang nonton, mundur, tidak menyiarkan kan kami yang susah juga jalan. Kalau kami ikut LIB, jadi nggak mungkin mengubah jadwal Liga 1 yang sudah terjadwal lama, nanti berubah semua. Saya kira teman-teman klub bisa mengerti situasi yang ada,” ucap Iriawan.
Wabup Sleman Minta Pertandingan Liga 1 Tak Digelar Terlalu Malam
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan, jadwal pertandingan Liga 1 memang disusun oleh PSSI pusat.
“Walau kami mungkin tak bisa menentukan, tapi kami hanya bisa memberi masukan saja terkait kejadian ini,” ujarnya, Senin (29/8/2022).
Di kesempatan itu, wartawan menanyakan ada tidaknya kemungkinan Pemkab Sleman akan berkomunikasi dengan pelaksana pertandingan, agar kick off tak digelar di jam lebih awal (tidak terlalu malam).
Menanggapi itu, Danang menyatakan, pihaknya memahami bahwa dilakukannya kick off pertandingan pada malam hari mengikuti jadwal kesediaan televisi swasta, yang menjadi rekan siar pertandingan tersebut.
Namun dengan adanya kejadian ini, maka menjadi masukan khusus untuk Sleman.
“Karena ini kedua kalinya, mudah-mudahan ada sebuah kebijakan khusus dari PSSI pusat agar pertandingan tidak terlalu malam,” ungkapnya.
“Karena risikonya. Tapi perlu kita ketahui, risiko ini bukan di stadion, tapi sebelum pertandingan dan pascapertandingan. Jadi untuk mengubah jadwal ini keputusan PSSI pusat,” ungkapnya.
Sementara itu Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan keprihatinannya atas kejadian berulang ini.
“Saya pribadi dan Pemkab Sleman menyampaikan belasungkawa sebesar-besarnya, atas meninggalnya anak kami ini. Kami akan memberi santunan. Sekaligus kami serahkan (kasus ini) kepada polisi biar tuntas,” ucapnya.
Disinggung soal tindakan preventif agar kejadian ini tak terjadi kembali, Kustini mengatakan pihaknya selalu mengedukasi agar suporter tetap memegang teguh sportivitas. Namun tetap berhati-hati dalam menghadapi apabila ada laga lagi.
“Kita memang tuan rumah dan kita harus bisa menata diri. Kejadian ini jangan terulang kembali. Saya edukasi ke masyarakat agar kita hati-hati,” terangnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat beserta TNI, Polres untuk ikut gencar menjaga situasi bersama-sama.