Diduga terjadi kebocoran data nasabah mencapai 1,5 TB akibat serangan Ransomware Lockbit 3.0 di BSI.
Data yang bocor antara lain nama, nomer ponsel, alamat hingga data penting lainnya. Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Teguh Aprianto selaku pakar keamanan siber.
Akibat Serangan Ransomware Lockbit 3.0 di BSI
Setelah terjadi serangan Ransomware Lockbit 3.0 di BSI, diklaim bahwa data 15 juta data nasabah telah bocor.
Selain kebocoran data nasabah, terjadi juga kebocoran data karyawan, dokumen keuangan, NDA dan lainnya. Layanan Bank Syariah Indonesia mengalami gangguan akibat adanya proses pemeliharaan sistem.
Sehingga sistem untuk sementara waktu tidak dapat diakses. Teguh mengkonfirmasi adanya keterlibatan Lockbit 3.0 terhadap gangguan yang terjadi di BSI.
Dikutip dari Kaspersky, Ransomware Lockbit merupakan perangkat lunak berbahaya. Software tersebut dirancang memblokir akses pengguna ke sistem komputer.
Sehingga, pemilik data hanya bisa mengakses jika membayar tebusan kepada pihak Lokcbit. Secara otomatis, Lockbit memeriksa data, kemudian mengenkripsi sekaligus menyebarkan infeksi ke semua jaringan.
Ransomware ini memang menargetkan perusahaan serta organisasi pemerintah dibanding meretas individu. Menurut CISA, Lockbit 3.0 lebih sulit ditangani daripada versi sebelumnya.
Sejak tahun 2020, Lokcbit ini sudah memfungsikan diri sebagai ransomware berbasis afiliasi.
OJK Harus Tegur Keras BSI
YLKI meminta OJK menegur keras PT BSI Tbk. Selain itu, bank berplat merah itu harus memberi kompensasi kepada nasabah yang terimbas layanan.
Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi menyebut bahwa gangguan tersebut telah merugikan konsumen. Adanya kejadian ini, wasit industri jasa keuangan tidak bisa berdiam diri.
Tulus menegaskan bahwa harus dilakukan audit atas kejadian layanan BSI yang mengalami eror hingga berhari-hari.
Hal tersebut bertujuan agar masalah yang sama tidak terulang kembali.
Dalam kesempatan terpisah, Dian Ediana Rae sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK mengatakan pihaknya telah memastikan layanan BSI kepada nasabahnya.
BSI harus segera menyelesaikan sumber gangguan layanan dan meningkatkan motivasi untuk menghadapi risiko gangguan kedepannya.
Serangan Ransomware Lockbit 3.0 di BSI harus diwaspadai juga pemilik industri perbankan. Mengingat potensi gangguan layanan jadi salah satu tantangan di era digital.