Hujan yang turun dengan deras melanda wilayah Lumajang. Mengakibatkan terjadinya banjir bandang di Lumajang dan kerusakan pada beberapa fasilitas umum.
Kekhawatiran dan kepanikan warga pun tak terhindarkan, terutama di Desa Kelopo Sawit, Kecamatan Candi Puro, Lumajang, Jawa Timur.
Warga menjadi panik akibat luapan aliran lahar dari Gunung Semeru yang membuat Sungai Leprak meluap dan merusak fasilitas umum di sekitarnya.
Kerusakan akibat banjir bandang di Lumajang terjadi pada berbagai fasilitas umum.
Salah satunya adalah jembatan gantung Kaliregoyo di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Banjir bandang di Lumajang juga menyebabkan ambruknya jalan umum yang menghubungkan dua daerah.
Diduga, ini terjadi akibat curah hujan yang terus menerus mengguyur wilayah Lumajang dengan deras.
Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Akibat Banjir Bandang di Lumajang
Pemerintah telah mulai mendistribusikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir bandang.
Untuk menghadapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari, yang berlaku mulai Jumat (7/7/2023).
Status ini diambil untuk mengatasi banjir bandang dan aliran lahar dingin Gunung Semeru yang telah menerjang enam kecamatan di Lumajang.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menjelaskan bahwa status tanggap darurat bencana ini diberlakukan untuk memantau situasi beberapa hari ke depan.
“Telah saya tetapkan tanggap darurat selama 14 hari. Saya sudah menandatangani dan menunjuk Pak Sekda untuk memimpin satgas,” ungkap Thoriq.
Menurutnya, curah hujan masih tinggi dan tidak dapat diprediksi kapan lahar Gunung Semeru akan berhenti.
Pemerintah juga sedang melakukan proses evakuasi warga dan pendataan kerusakan sarana, prasarana, serta rumah warga.
Data sementara menyebutkan bahwa banjir terjadi di enam kecamatan, yaitu Candipuro, Pasirian, Tempeh, Pronojiwo, Pasrujambe, dan Tempursari.
Sementara itu, data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lumajang menunjukkan bahwa sejumlah sarana prasarana mengalami kerusakan akibat banjir dan tanah longsor.
Di antaranya adalah jembatan yang menghubungkan Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit yang mengalami kerusakan total.
Jembatan Gantung Kali Regoyo juga mengalami kerusakan parah, sedangkan jembatan Limpas Kaliputih dan jembatan di perbatasan Lumajang-Malang terputus sepenuhnya.
Selain itu, jalur Piket Nol di KM 58 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro tidak dapat dilalui karena tertutup oleh tanah.
Jalur Curah Kobokan juga belum dapat dilalui karena masih terendam banjir lahar dingin.