Dentuman misterius gegerkan warga Gunungkidul, Provinsi DIY belum lama ini hingga menjadi trending di Twitter.
Bahkan, kabarnya dentuman misterius tersebut hingga membuat kaca rumah warga bergetar.
Banyak warganet yang penasaran dan bertanya-tanya di Twitter dan Facebook soal dentuman yang cukup kuat itu.
Sejumlah warga dikabarkan turut mendengar suara gemuruh.
Tak hanya itu, bahkan dikabarkan saat dentuman itu terdengar menyebabkan beberapa benda, seperti kaca rumah warga bergetar.
Akun Twitter Merapi_Uncover ikut mencuit soal dentuman yang masih misterius tersebut.
“Ada yang mendengar suara dentuman lurd? Terdengar keras dari Nglipar Gunungkidul Yogyakarta,” cuit akun Twitter tersebut.
Sementara itu, seorang warga Kelurahan Pilangrejo, Kapanewon Nglipar, Udin menceritakan dirinya mendengar suara gemuruh.
Saat suara terdengar, ia sedang berada di dalam rumah. Menurutnya suara gemuruh itu seperti sambaran petir.
“Dengar suara dan getaran, jam 11.25 WIB, seperti geluduk, hanya sekali tapi ada getarannya,” kata Udin, dikutip dari Detik.com.
Bahkan, kata Udin, kaca di rumahnya sempat bergetar saat suara gemuruh tersebut.
Namun, Udin mengaku tidak panik dengan kejadian tersebut karena hanya berlangsung sebentar.
“Seperti getaran, deng dan bergetar, brrrr gitu tadi tapi hanya sebentar,” ucapnya.
Warga Kapanewon Karangmojo, Amin juga mengaku mendengar suara keras saat berada di dalam kantor. Namun hal tersebut hanya berlangsung cepat.
Soal Dentuman Misterius di Gunung Kidul, Ada Gempa?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memberi penjelasan terkait dentuman misterius di Kabupaten Gunung Kidul.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono mengatakan tidak ada aktivitas kegempaan pada saat dentuman misterius itu terjadi.
“Pantauan dari kami tidak ada aktifitas kegempaan dan sambaran petir di waktu dan tempat tersebut,” kata Warjono.
“Imbauannya untuk tetap waspada pantau info BMKG, atau menghubungi pemerintah daerah yang berwenang,” ujarnya.
Koordinator Bidang Data dan Informasi, Stasiun Geofisika Sleman, Dwi Budi Susanti, mengatakan pihaknya sedang mengidentifikasi rekaman sensor seismic.
Sensor tersebut disebutnya terpasang di Gunungkidul dengan tujuan guna menganalisa segala aktivitas seismik.