Bernardo Maramis, seorang pria berusia 55 tahun ditangkap polisi karena kasus pencabulan.
Ojol pencabul anak 4 tahun ini harus menghadapi konsekuensi atas perbuatannya yang bejat.
Ungkapan “nasi sudah jadi bubur” tampaknya sangat sesuai untuk menggambarkan situasi ini.
Merasa Ada Kesempatan, Ojol Pencabul Anak 4 Tahun Beraksi
Saat ini, ojol pencabul anak 4 tahun ini telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Pada konferensi pers di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada Kamis (30/11/2023), Bernardo mengungkapkan rasa penyesalannya.
Ia mengakui bahwa tindakan tersebut baru dilakukannya sekali dan bersifat spontan.
Alasan di balik tindakan bejatnya tersebut adalah karena melihat korban sedang bermain sendirian di depan rumahnya yang dalam keadaan sepi.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Herlina, menjelaskan bahwa kejadian pencabulan ini terjadi pada Rabu (22/11) sekitar pukul 13.31 WIB.
Pada saat itu, Bernardo tengah mencari penumpang di Jalan Wonosari Lor Surabaya.
Korban, yang bermain sendirian di depan rumahnya, menjadi target pelaku karena keadaan sekitar yang sangat sepi.
Aksi keji tersebut terekam oleh kamera CCTV dan menjadi viral setelah diunggah di akun Instagram @inisurabaya.
Setelah video viral tersebut menarik perhatian polisi, penyelidikan pun dilakukan.
Pemeriksaan sejumlah saksi pun dilakukan dan identifikasi pelaku berhasil diketahui setelah dilakukan penyelidikan.
Berdasarkan rekaman CCTV, polisi berhasil menangkap pelaku di rumahnya di Mulyorejo, Surabaya.
Ojol pencabul anak 4 tahun itu kini dihadapkan pada konsekuensi hukum atas perbuatannya.
Ia ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal 82 ayat (1) Juncto Pasal 76 huruf (e) UU RI Nomor 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Sebelumnya, aksi bejat Bernardo viral setelah diunggah oleh akun Instagram @inisurabaya pada Rabu (22/11/2023) malam.
Video tersebut menunjukkan seorang driver ojek online yang diduga memaksa seorang anak perempuan memegang alat kelaminnya.
Postingan tersebut mendapatkan perhatian luas dari warganet dengan ribuan like dan ratusan komentar.