Beragam tradisi Imlek di berbagai negara menjadi perayaan yang kerap ditunggu-tunggu masyarakat Tionghoa seluruh dunia.
Perbedaan perayaan tradisi Imlek di berbagai negara disesuaikan dengan tradisi masing-masing. Di Indonesia, berkumpul saat Imlek dan memberi angpao adalah hal wajib.
Lantas, seperti apa perayaan Imlek di negara lain? Apakah Anda bisa menonton penampilan barongsai juga yang jadi ciri khas?
Kapan Perayaan Imlek Dilakukan dan Sejarahnya
Tahun baru China tidak hanya dirayakan oleh warga Tionghoa saja. Negara-negara Asia lainnya juga, seperti Jepang, Korea, dan Vietnam juga merayakan Imlek.
Setiap negara memiliki perbedaan dalam merayakannya. Melansir SKB 3 Menteri mengenai, Imlek jatuh pada 22 Januari 2023.
Dalam kalender lunar akan diwakili salah satu dari 12 hewan atau yang lebih dikenal dengan shio.
Perbedaan kalender Masehi menyebabkan perbedaan perayaan Imlek di setiap tahunnya.
Melansir laman perusahaan China Highlight, awal perayaan Imlek muncul sejak 3.500 tahun lalu. Tepatnya, ada sejak Dinasti Shang berkuasa, yakni 1600 hingga 1046 SM.
Saat itu, orang mengadakan upacara pengorbanan untuk menghormati dewa dan leluhur di setiap akhir tahun.
Sedangkan di Indonesia, sejarah Imlek berawal dari kedatangan orang China ke Asia Tenggara sejak abad ke-3 Masehi.
Hal tersebut diperkuat oleh Pakar Ketimuran Denys Lombard. Saat itu, orang-orang China migrasi ke berbagai wilayah Asia Tenggara untuk berdagang.
Kedatangan orang China memberi dampak pada perkembangan sistem kongsi, teknik kemaritiman, sistem moneter, hingga budidaya berbagai komoditas.
Hal tersebut membawa budaya perayaan Imlek di tengah masyarakat Indonesia.
Bagaimana Tradisi Imlek di Berbagai Negara?
Berikut ini beberapa perayaan Imlek di berbagai negara yang bisa Anda lihat, antara lain:
Vietnam
Tahun baru Imlek atau disebut juga Hari Raya Tet di Vietnam juga dirayakan dengan semarak.
Orang dewasa pada umumnya akan memberi amplop kecil berwarna merah. Amplop akan diisi uang tunai atau disebut li xi ini akan diberikan kepada anak-anak.
Untuk makanan yang disajikan khusus, yaitu banc chung. Selain itu, tersedia nampan berisi lima buah berbeda dipajang saat perayaan.
Tradisi Imlek di berbagai negara juga menyalakan kembang api untuk menakut-nakuti roh jahat. Keluarga Tionghoa di Vietnam juga mengunjungi kuil atau makam para leluhur.
Korea Selatan
Di Korea Selatan, keluarga yang merayakan Imlek akan berkumpul bersama dalam sebuah pesta besar. Imlek disebut sebagai Seollal di negeri gingseng ini.
Keluarga akan berkumpul menyantap tteokguk atau sup kue beras yang disajikan dengan suguhan spesial.
Kue beras dalam sup berbentuk menyerupai koin. Warga Korea Selatan akan menggantung gulungan indah di pintu mereka.
Selain itu, mereka akan memberi penghormatan bagi para leluhur.
China
Sedangkan tradisi imlek di berbagai negara selanjutnya, yaitu China dikenal dengan nama Festival Musim Semi.
Masyarakat China yang merayakan Imlek akan mengkonsumsi ikan sebagai hidangan terakhir di malam tahun baru.
Mengkonsumsi ikan saat Imlek dipercaya sebagai keberuntungan. Sebab, ikan dalam bahasa China sama dengan pengucapan kata kelimpahan.
Sup nasi kepal, kue beras berbentuk bulan dan pangsit akan hadir saat perayaan Imlek. Terkadang, koin bersih sengaja dimasukkan ke dalam pangsit untuk keberuntungan.
Tak ketinggalan Festival Lentera dengan parade, tarian, permainan dan kembang api menyemarakkan perayaan Imlek.
Singapore
Tradisi Imlek di berbagai negara memang berbeda, warga Singapura menjadikan tahun baru ini sebagai hari menguntungkan sepanjang tahun.
Lantaran terdapat komunis Tionghoa yang besar di Singapura, perayaan Imlek juga dirayakan di negara ini.
Perayaan akan diramaikan hong bao, makan malam keluarga, petasan dan warna merah menyelimuti seluruh rumah.
Sedangkan etnis Peranakan di Singapura akan menyajikan makanan dengan porselen merah dan emas, serta menggunakan garpu dan pisau.
Warga juga akan membuat kue beras ketan atau dinamai gao yang menjadi lambang kemakmuran masyarakat Tionghoa.
Malaysia
Tradisi Imlek di berbagai negara selanjutnya, yaitu Malaysia yang ditetapkan sebagai hari libur nasional. Sebab, banyak komunitas imigran Tionghoa yang besar di Malaysia.
Selama bertahun-tahun, masyarakat akan menikmati pertunjukan naga dan singa di jalanan sebagai bagian dari perayaan Imlek.
Selain itu, warga yang merayakan akan mengadakan pesta perayaan keluarga dengan hidangan makanan tradisional China.
Filipina
Warga Filipina merayakan tahun baru China akan mendekorasi rumah dengan pernak-pernik dominasi warna merah. Tak ketinggalan pertunjukan tarian naga dan singa akan tampil.
Tradisi mengkonsumsi mie panjang di Filipina saat perayaan Imlek mempresentasikan hidup yang sehat dan panjang umur.
Taiwan
Tradisi Imlek di berbagai negara juga dilakukan di Taiwan. Beberapa hal unik hanya bisa Anda temui saat perayaan tahun baru China.
Membersihkan rumah di hari raya menjadi hal wajib dilakukan karena mampu dipercaya akan menyingkirkan kesialan yang menumpuk.
Masyarakat Taiwan biasanya akan memasang kembang api untuk mengusir roh jahat. Secara tradisional, kegiatan ini bertujuan mengusir Nian.
Nian merupakan monster mistis yang dipercaya pernah mengincar sebuah desa.
Mongolia
Perayaan Imlek di Mongolia dikenal dengan nama Tsagaan Sar atau Bulan Putih. Makanan khas yang akan dihidangkan yaitu buuz kukus.
Buuz yang dihidangkan memiliki ukuran lebih besar dari pangsit asal China. Makanan ini terbuat dari daging kambing atau sapi yang dibumbui secara tradisional.
Keluarga Mongolia akan membuat beberapa buuz yang dihidangkan di nampan dan disimpan di luar ruangan.
Brunei
Tradisi Imlek di berbagai negara selanjutnya, yaitu di Brunei. Perayaan tahun baru China ini dibawa oleh para imigran Tionghoa yang membawa tradisinya.
Sekitar 10 persen populasi di Brunei merupakan masyarakat Tionghoa. Pertunjukan barongsai dan pesta open house menjadi ciri khasnya.
Pertunjukan Barongsai dan Liong Jadi Tradisi Imlek di Berbagai Negara
Keberadaan barongsai dan liong menjadi ornamen yang kerap ditemui menjelang perayaan Imlek. Atraksi ini menjadi tontonan menarik dan selalu ditunggu.
Dalam tradisi China, barongsai dan liong memiliki makna penting. Barongsai dan liong bukan sekedar pertunjukan yang menghibur.
Pada masa silam, pertunjukan barongsai dan liong sebagai tradisi Imlek di berbagai Negara sebagai bentuk ritual doa.
Tujuan dari pertunjukan barongsai dan liong bertujuan untuk mengusir roh jahat dan mendapatkan keberuntungan. Makna lain, yaitu untuk melindungi warga keturunan China dari bahaya.
Tarian naga dan singa juga menjadi salah satu cara untuk menciptakan suasana yang meriah serta membawa kebahagiaan.
Pada dasarnya barongsai dan liong adalah simbol suci bagi masyarakat Tionghoa. Keduanya merupakan makhluk mitologi China yang dipercaya memiliki kekuatan magis.
Tarian singa dan barongsai melambangkan kekuatan, ketangkasan serta keberanian. Tarian ini dilakukan dua orang yang menggunakan kostum singa.
Satu penari akan menjadi kepala, sedangkan satu lainnya menjadi bagian tubuh singa. Barongsai terdiri dari dua jenis, yakni singa utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat.
Sedangkan singa selatan memiliki sisik dan bertanduk. Paling sering dipertontonkan di Indonesia adalah singa selatan.
Tradisi Imlek di berbagai negara memang berbeda menyesuaikan tradisi para imigran yang membawanya. Tak hanya menjadi pertunjukan budaya, tahun baru China memiliki makna mendalam.